MENGAPA
Lebih banyak skoliosis perempuan dibandingkan dengan skoliosis laki-laki?
Skoliosis itu apa sih?
Skoliosis adalah kondisi kelainan kelengkungan tulang belakang secara 3 dimensi. 80% skoliosis yang terjadi merupakan skoliosis idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya, sehingga skoliosis bisa dikatakan bisa terjadi pada siapa saja. Data dari Kementrian Kesehatan RI 2021 mengatakan 2-4% remaja mengalami skoliosis. Namun, secara data skoliosis berdasarkan jenis kelamin, penderita skoliosis perempuan lebih banyak dibandingkan skoliosis laki-laki. Apakah benar demikian?
Bagaimana fakta atau penelitian mengenai skoliosis berdasarkan gender?
Menurut American Academy of Orthopedic Surgeons, remaja (usia dibawah 10 tahun) perempuan 10 kali lebih berpotensi terkena skoliosis idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) dibandingkan laki-laki pada usia yang sama. Sehingga secara data, sekitar 75% kasus skoliosis idiopatik remaja (dari penelitian tersebut) adalah remaja perempuan. Walaupun idiopatik, namun, bagaimana hal ini dapat dijelaskan?
Jika penyebab skoliosis perempuan lebih banyak dibandingkan skoliosis laki-laki, apakah ada salah satu teorinya?
Meskipun tidak ada penjelasan mengapa seseorang bisa skoliosis ketika pertumbuhan tulangnya sedang terjadi, namun secara fisiologis pertumbuhan tulang hal ini mungkin dapat menjadi salah satu penyebabnya. Pertumbuhan tulang perempuan ketika usia puber tulang (berbeda dengan pubertas) terjadi secara pesat dan tidak merata. Puber tulang pada perempuan terjadi secara berurutan mulai dari bagian bawah tubuh ke bagian atas tubuh. Jika saat masa puber tulang ini, pertumbuhan bagian bawah tubuh terjadi secara tidak seimbang, maka akan semakin besar peluang terjadinya skoliosis puber pada perempuan. Hal ini berbeda dengan puber tulang pada laki-laki yang terjadi dengan lebih merata. Adapun alasan lain disebabkan karena kecenderungan genetik dan sesuatu yang berkaitan dengan perubahan hormonal atau adaptasi jaringan ikat yang berpotensi melahirkan pada wanita.
Lalu, apakah ada perbedaan antara skoliosis perempuan dengan skoliosis laki-laki?
Ada perbedaan! Skoliosis perempuan berbeda dengan skoliosis laki-laki.
Skoliosis perempuan memiliki perbedaan dengan skoliosis laki-laki. Secara umum, skoliosis perempuan dan skoliosis laki-laki tetap bisa memiliki empat ciri-ciri umum seperti skoliosis pada umumnya yaitu: bahu berbeda tinggi, tulang belikat tampak terlihat lebih menonjol, lengkung pinggang terlihat asimetris, punggung berbeda tinggi saat waktu membungkuk. Namun, dari secara keseluruhan, variasi gejala skoliosis dari penampilan antara skoliosis laki-laki dan skoliosis perempuan juga memiliki perbedaan yang mecolok. Skoliosis perempuan cenderung menunjukkan asimetris di bahu atau pinggul, sedangkan skoliosis laki-laki cenderung memiliki tulang belakang yang asimetris.
Bagaimana mengenai penanganan skoliosis antara perempuan dan laki-laki, apakah ada perbedaan juga?
Penanganan skoliosis perempuan dan skoliosis laki-laki secara umum tidaklah berbeda. Klinik New Life dapat melakukan terapi untuk menangani keluhan skoliosis pada perempuan dan laki-laki. Hal yang perlu diperhatikan dari penanganan skoliosis adalah setiap skoliosis dan individu adalah unik, sehingga, penanganan setiap individu yang mengalami skoliosis juga berbeda. Jadi, perbedaan penanganan skoliosis ada pada setiap individu secara unik karena kondisi yang berbeda.
​
Meskipun penanganan secara umum sama, skoliosis pada laki-laki dan skoliosis perempuan memiliki perbedaan pada kondisi ototnya. Kondisi otot pada laki-laki cenderung lebih kaku sehingga memerlukan waktu terapi yang lebih intens dan panjang, sedangkan waktu terapi pada skoliosis perempuan cenderung bisa lebih cepat.
​
Pada akhirnya, faktor yang mempengaruhi kesembuhan skoliosis perempuan ataupun skoliosis laki-laki terdapat pada terapi dan latihan rutin, dan semangat penerapan postur yang tepat oleh pasien yang didukung oleh keluarga.
Kalau begitu, kapan waktu cek skoliosis yang tepat?
Sedini mungkin! Penyebab skoliosis tidaklah diketahui dan bisa terjadi pada siapapun. Kewaspadaan terhadap skoliosis perlu ditingkatkan untuk mencegah komplikasi dan perkembangan skoliosis yang tidak terkendali.
Bagaimana cara mendeteksi dini skoliosis? Apa saja ciri ciri fisik skoliosis yang perlu kita ketahui?
Cara mendeteksi dini adalah melalui pemeriksaan fisik. Berikut adalah empat ciri umum dari skoliosis. Seseorang yang memiliki skoliosis bisa memiliki satu atau lebih dari ciri-ciri berikut. Segera periksakan diri Anda atau anak Anda ketika menemukan minimal 1 ciri-ciri tersebut untuk memastikan apakah kondisi tersebut adalah kondisi postural saja atau adalah skoliosis.
​
Ciri-ciri fisik / tanda skoliosis:
-
Bahu berbeda tinggi
-
Tulang belikat tampak terlihat lebih menonjol dari yang lain nya
-
Lengkung pinggang terlihat asimetris
-
Punggung berbeda tinggi saat waktu membungkuk
Untuk pemeriksaan lebih lanjut mengenai skoliosis secara fisik, segera konsultasikan diri Anda di Klinik New Life.
Untuk penanganan lebih cepat untuk hasil yang maksimal.
Selain ciri-ciri fisik di atas, skoliosis juga perlu didiagnosis menggunakan rontgen untuk melihat kondisi tulang secara akurat. Melalui pembacaan rontgen, informasi mengenai besar derajat skoliosis, kegawatan kondisi skoliosisnya, susunan tulang yang tidak sesuai, kelainan pada tulang, dan informasi kestabilan bisa didapatkan. Pembacaan rontgen ini sangat penting untuk terapi dan latihan yang tepat dan efektif, supaya kesembuhan skoliosis bisa lebih cepat.
​
Klinik New Life menggunakan pengukuran rontgen secara digital, dan pemeriksaan fisik pada setiap pertemuannya, sehingga setiap pasien skoliosis bisa tertangani dengan maksimal pada setiap pertemuannya.
​
Segera periksakan Skoliosis Anda / anak Anda
di Klinik New Life, Scoliosis Specialist.
Ketahui lebih lanjut terapi skoliosis di Klinik New Life, Scoliosis Specialist
Terapi skoliosis untuk segala usia dan segala kondisi dengan cepat, nyaman, dan terjangkau.